Senin, 23 Januari 2012

Perjalanan Menyusuri Delta Barito

Kalimantan Selatan adalah salah satu Propinsi yang berada di pulau Kalimantan yang wilayah Administrasinya lebih kecil dibanding propinsi tentangganya seperti Kal-Tim, Kal-Teng dan Kal-Bar, tetapi populasi penduduknya paling banyak dibanding 3 propinsi tersebut, kalimantan selatan sangat kuat kaitannya dengan sungai Barito apalagi semenjak di bangunnya icon kota kal-sel yaitu jembatan barito menjadikan kal-sel semakin tertarik untuk dikunjungi selain pasar terapungnya.Saya sebagai mahasiswa geografi UNLAM yang berlatar belakang pendidikan mencoba untuk menggali kekayaan alam yang ada diwilayah delta barito, bersama dosen kami yang berlatar belakang fisik dari universitas gdjah mada, tahap awal penelitian kami dimulai dari pengamatan tanah dengan pengeboran 1-4 meter dengan hasil yang berbeda-beda, pemboran pertama di lakukan dititik 1 dengan posisi di bawah jembatan barito dengan diskripsi wilayah persawaan, adapun hasil yang kami dapat dari meter pertama hingga meter ke tiga kami masih menemukan tanah jenis lempung, hingga meter ke 4 baru kami menemukan tanah yang bercampur pasir

Hari selanjutnya kami melanjutkan perjalan ke suatu Kecamatan yang namanya LUPAK, melihat keadaan nya daerah ini cukup terpencil, gambar diatas adalah salah satu jalan yang kami tempuh menuju kecamatan tersebut sungguh memprihatinkan keadaan nya, ini dibilang sama warga disana adalah jalan yang terbaik untuk menuju kecamatan lupak, kami bersama tim harus berjuang melewati jalan yang sangat mulus ini, saya bersama Master Geologi (Deasy Arisanty), harus berjalan kaki beratus-ratus km, karna kendraan yang kami tumpangi tidak bisa beradaptasi dengan medan seperti itu.

 Gambar diatas adalah potret pendidikan di negri kita coba kita bayangkan perjuangan guru yang memberikan pendidikan disekolah ini,perlu kita acungi jempol, mereka rela mengorbankan waktu mereka, selama satu hari penuh dalam mengajar, karena jarak rumah mereka cukup jauh dari sekolah ini, sekolah ini satu-satunya yang ada didesa lupak dalam, bangunannya hanya ad 3 kelas, muridnya kurang dari 30 orang, bayangkan semangat mereka untuk menempuh pendidikan, kami melakukan wawancara bersama gurunya, mereka melakukan proses pembelajaran secara bergantian jadi dalam 1 ruangan dibagi menjadi 2 kelas, walaupun kondisi nya begitu memprihatinkan tapi murid-murid disana sangat bersemangat mengikuti pembelajarn dan mereka sangat sopan menyambut kami.


Gambar di atas adalah wajah teman-teman dalam TIM DELTA RESEARCH BARITO, alat yang kami gunakan meliputi peta rupa bumi (RBI), GPS, Bor serta buku MONSEL bor tersebut bisa digunakan sampai kedalaman 5 m, yang nantinya setiap meter dianalisi apakah meter pertama sudah menemukan lapisan pasir, mutling, maupun lempung, dengan menggunakan monsel tim kami mampu menganalisa jenis tanah apa saja yang tersebar di wilayah delta barito, dan dianalisa di labolatorium sehingga dengan analisis sang master kami, maka dapat lah diketahui seberapa tebal sedimentasi yang terjadi diwilayah tersebut, dan unik nya kadang kami juga menemukan fosil tumbuhan dan hewan, kata master kami sekaligus kepala tim lapangan kami, beliau menjelaskan bahwadulunya wilayah tersebut merupakan wilayah laut dangkal,,,,,to seru kannn lapangan sama sang master,,,,



Gambar diatas adalah profil masyarakat yang selama tim kami melakukan perjalanan mereka tepatnya tinggal diwilayah desa lupak di kecamatan LUPAK, coba kita amati wajah mereka,,,,,ibu sama cucu bisa terseyum lebar ketika kami bertandang dirumah beliau, beliau hidup dengan kekurangan tetapi beliau mampu menyekolahkan anak nya hingga sarjana, tidak seperti orang dikota kan, hanya tempat tinggal, kemewahan diutamakan tidak seperti sosok ibu yang ada difoto diatas dia berusaha berkerja keras dengan menanam galam, dan bertani serta berternak untuk mencukupi kebutuhan mereka, betapa susah nya hidup dipedalaman,,,,,(dikutip dari wawancara fendy)


Gambar diatas adalah foto ketika kami sedang lapanga didaerah Kecamatan Tabunganen kabupaten Barito Kuala, wilayah ini tidak bisa ditempuh dengan jalan darat, hanya bisa dengan klotok sawah yang kapasitasnya 5-6 orang, dari tamban menuju tabungan jarak yang kami tempuh selama perjalanan kurang lebih 2 jam, kami beristirahat sejenak, untuk makan siang sambil menikmati betapa indahnya alam kalimantan, kami makan sambil bermain air, menikmati angin sepoi-sepoi, tuuuuu liat tampang anak lapangan kalau sudah dikasih makan tancap mankkkk,,,,,