Rabu, 15 Februari 2012

RESEARCH IN TRISAKTI PORT



Keberadaan Pelabuhan Banjarmasin telah dikenal sejak zaman kolonial Belanda  pada abad XIV,dengan nama Marapian. Secara astronomis Pelabuhan Trisakti terletak  pada koordinat 03o20’18” LS dan 114o34’48” BT, dan tempatnya di tepi Sungai Barito,pada masa lalu transportasi sungai  mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga Pelabuhan berpindah ke Kota Marabahan
Hal ini disebabkan karena Kota Marabahan merupakan kota yang dilewati oleh 2 sungai besar  yaitu sungai Barito dan sungai Negara yang menghubungkan wilayah Kal-Teng dan Kal-Sel,  selain itu juga Kota Marabahan dianggap strategis sebagai pusat perdagangan yang berbasis sungai. Dalam perkembangannya Pelabuhan yang berada di Kota Marabahan berpindah lagi ke Sungai Martapura dengan nama Pelabuhan Martapura (Pelabuhan lama), karena Kota Marabahan berdasarkan posisinya jauh dengan pusat kota. Pada tahun 1925 dikeluarkan surat keputusan Gubernur Jendral No. 19 tanggal 25 Nopember 1938 yang  berisi tentang  pengukuhkan kepengurusan dan pengelolaan pelabuhan Martapura. Karena daya tampung Pelabuhan Martapura tidak memadai,  pada tanggal 10 September 1965 dibangun sebuah  pelabuhan di tepi Sungai Barito dengan nama Pelabuhan Trisakti Banjarmasin atau disebut Pelabuhan Banjarmasin.

Pelabuhan Trisakti Banjarmasin mempunyai panjang  510 meter dan lebar 15 meter dengan kedalaman -7 MLWS (Mean Low Water Springs), sedangkan alur pelayaran panjangnya 20 mil dan lebarnya 100 meter dengan kedalaman -5 sampai dengan -7 MLWS dengan pasang tertinggi -7 MLWS sedangkan  pasang terendah -5 MLWS dan luas kolam Pelabuhan 30.000 km2 (Pelindo III, 2002: 5-6).

Pelabuhan Trisakti Banjarmasin merupakan pelabuhan kelas satu dengan ketentuan kapal-kapal besar yang hendak merapat ke dermaga wajib pandu, pelabuhan Trisakti di kelola oleh PT. PELINDO III, dan untuk perijinan di kelola oleh ADPEL (administrasi Pelabuhan), Pelabuhan Trisakti Banjarmasin mempunyai 4 terminal 
1. Terminal Peti Kemas
2. Terminal Multi Porpose
3. Terminal Penumpang
4. Terminal Kapal Roro

Dengan dibangunya terminal baru, yaitu perluasan area penumpuka peti kemas dan penambahan alat crane yg baru pemasukkan daerah naik menjadi 50% dan didukung usaha pemerintah propinsi kal-sel dengan melakukan perawatan terhadap laur pelayaran sehingga kapal-kapal besar yg hendak merapat bisa melintas dalam 24 jam tidak lagi bergantung pada siklus pasang surut, hanya jenis kapal tramper saja yg masih berpatukan pada siklus pasang surut


Gambar diatas adalah wajah baru terminal Peti Kemas yang ada di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin berdasarkan data dari PT. PELINDO III arus peti kemas selama 5 tahun 2003-2007 sebesar 256.248 selalu mengalami peningkatan.


Gambar diatas adalah gambar pintu masuk pada terminal multipurpuse yang biasanya keluar masuk barang-barang seperti alat bertat, aspal curah. kendaraan roda 2 maupun roda empat. diwilayah ini biasanya saya dengan adik tingkatan saya (M.Muhaimin) melakukan pengamatan, baik itu menghitung jumlah kapal maupun mengamati pergerakan pasang surut sungai barito. ditempat ini biasanya banyak terdapat pedagang asongan yg menjajakan makanan nya karna wilayah ini bersebelahan dengan terminal penumpang, dan langsung mengarah ke bibir dermaga sehingga kapal-kapal roro yang mau merapat pasti di wilayah dermaga ini.


Gambar di atas adalah wajah baru terminal penumpang dan roro yang masih dalam tahap penyelesaian untuk saat ini pelabuhan trisakti berbenah untuk untuk mewujudkan harapan pemerintah daerah sebagai pelabuhan yg bertaraf internasional. terminal roro khususnya tiap tahunnya mengalami peningkatan karna Potensi daerah kal-sel yg terus digali sehingga menimbulkan sirkulasi barang yg dinamis baik yg masuk ke wilayah kota-kota di kal-sel khususnya maupun kota-kota sekitar nya, serta barang-barang yg keluar pulau kalimantan diantaranya seperti rotan, kayu besi, kayu rurus, meranti dll.
 
Tat kala ada waktu santai kami foto-foto, ditempat saya foto tersebut di atas tambat tepatnya dan dibelakang saya itu kapal tramper yang membawa terigu dan gula tepatnya didermaga satu trisakti, biasanya dermaga ini digunakan untuk kapal roro dan jenis tramper atau bisa juga jenis tramper curah non BBM yang bisanya membawa aspal, coba kalian bayangkan betapa padatnya kunjungan kapal yang ada dipelabuhan Trisakti Banjarmasin, di belakang saya itu masih banyak berjejer kapal-kapal peti kemas yang sedang melakukan bongkar muat peti kemas.didepan saya tepatnya kapal roro yang membawa ratusan mobil sedang melakukan bongkar muat juga, lamanya tambat kapal tergantung banyak_nya jumlah barang yang dibongkar, dan ketersediaan tenaga (Buruh Pelabuhan)







 


Tidak ada komentar: